Laman

Sabtu, 06 April 2013

Bisphenol-A dan Resikonya Untuk Bayi Anda


Bisphenol-A (BPA) adalah zat  yang biasa digunakan untuk menghasilkan plastik polikarbonat yang banyak digunakan untuk pembuatan botol susu.
BPA banyak ditemukan di botol susu bayi, membuat botol susu menjadi tahan lama dan tampak mengkilat. Tak hanya pada botol susu, BPA juga digunakan sebagai campuran plastik untuk membuat gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula.
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa BPA dapat berpindah ke dalam minuman atau makanan jika suhunya dinaikkan karena pemanasan. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas. Peneliti dari University of Cincinnati menemukan, eksposur terhadap air mendidih menyebabkan botol plastik polikarbonat melepaskan BPA hingga 55 kali lebih cepat dari air dingin atau air bertemperatur normal.
Menurut Sun C.L dari Departement of Chemistry, Faculty of Science, National University of Singapore, BPA termasuk dalam kelompok bahan kimia yang dikenal sebagai endokrin pengganggu yang menghalangi aktivitas hormon natural dalam tubuh, terutama estrogen. Padahal, hormon dibutuhkan pada hampir setiap proses biologis seperti fungsi imunitas, reproduksi, dosis yang kecil sekali pun dari endokrin pengganggu dapat membahayakan,” tulis Sun dalam karya ilmiahnya, Migration of Bisphenol A in Baby Milk Bottles.
Sun memaparkan, penemuan terbaru menunjukkan bahwa ada korelasi antara BPA dengan penurunan produksi sperma, penambahan berat prostat, dan kanker testis pada laki-laki. Sementara pada perempuan, BPA berpotensi mengakibatkan ketidaknormalan perkembangan endometrium yang dapat menyebabkan infertilitas serta meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Sun menerangkan, anak-anak, terutama bayi yang masih dalam kandungan dan bayi yang baru lahir, memiliki risiko yang paling besar terhadap bahan kimia tersebut. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang dapat berdampak selama periode emas pertumbuhan anak, meskipun akibatnya tidak langsung tampak.

Tips Meminimalisir Dampak BPA

  1. Hindari penggunaan botol polikarbonat yang mengandung BPA. Sebagai gantinya gunakan botol bebas BPA, atau botol yang terbuat dari gelas/kaca.
  2. Ketika membeli botol plastik, pilihlah botol yang menggunakan polypropylene/polyethylene, yang tidak keras dan tidak mengkilat.
  3. Carilah tanda "BPA-free" pada kaleng atau botol susu yang Anda beli.
  4. Hindari pemberian teether berbahan plastik/vinyl pada bayi.
  5. Hindari memanaskan makanan dalam wadah plastik karena dapat memicu pelepasan BPA. Sebagai gantinya, gunakanlah wadah gelas/kaca atau keramik.
  6. Cucilah botol dan wadah plastik dengan spons agar tidak merusak lapisan plastiknya.
  7. Belajar membaca kandungan dalam plastik. Singkirkan produk plastik yang mengandung bahan-bahan seperti DBP dan DEP, DEHP, DMP. Gunakan polyethylene (#5), dan hindari polikarbonat (#7).
  8. Jangan gunakan lagi botol plastik yang sudah tergores/rusak atau kusam.

Tips Memilih dan Menggunakan Botol Plastik Dengan Aman


1. Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan polycarbonate, cobalah pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan polypropylene, untuk dot gunakanlah yang berbahan silicon, karena tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot berbahan latex.
2. Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas.
3. Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum. Masyarakat awam cenderung tidak mengetahui jenis botol plastik yang digunakan, aman atau tidak. Secara umum kode pengenal plastik dapat dikenali dari:
  • Terletak di bawah botol.
  • Berbentuk segitiga.
  • Disertai nama/jenis plastik dibawah segitiga.

Cara Menjaga Kebersihan gigi bayi


Mulut sang buah hati adalah salah satu bagian yang sangat penting untuk kesehatan, kebiasaan membersihkan gigi pada  tahap bayi dapat  membantu gigi tumbuh lebih cepat dengan gusi sehat.
Menyikat Gigi Bayi atau membersihkannya dapat menggunakan sikat gigi atau dengan kain katun lembab yang juga dapat di gunakan untuk menghilangkan sisa susu dari gusi agar gigi sang buah hati tidak rusak dan mulutnya tidak menimbulkan bau tidak enak karena sisa susu ataupun makanan.

Tips Cara Jemur bayi di pagi hari

Bayi perlu dijemur di pagi hari untuk menghangatkan tubuhnya, tetapi tidak perlu memaksakan kegiatan ini setiap hari. Jadi, anggapan bahwa bayi harus dijemur setiap hari tidak sepenuhnya betul. Sekalipun Anda menjemur bayi Anda, tidak perlu lama-lama, cukup 10-15 menit saja sebelum jam delapan pagi. Hal ini penting bagi bayi yang lahir berwarna kuning ( hiper bilirubin ). Karena sinar matahari pagi dapat menguraikan bilirubin menjadi senyawa yang larut dalam air dan dikeluarkan sebagai urine.

Gumoh (muntah sedikit) sesudah makan


Gumoh adalah mengeluarkan cairan makanan atau minuman sesudah bayi makan atau minum susu. Ini terjadi pada bayi jika ia kekenyangan atau banyak udara yang terikut masuk saat ia makan atau minum susu.
Gumoh juga bisa terjadi bila bayi dipakaikan gurita dengan kencang. Bisa juga terjadi bila anda salah memposisikan anak saat makan, misalnya makan dengan posisi tidur terlentang. Bila tidak mengalami hal-hal tersebut, bayi tidak akan gumoh. Usahakanlah untuk membuat bayi bersendawa ketika habis makan atau minum.

Manfaat Bahasa Isyarat Bayi?


Penelitian telah menunjukan bahwa perkembangan otak bayi lebih cepat daripada pembendaharaan kata mereka. Bayi mengetahui apa yang mereka inginkan dan kapan mereka menginginkannya, sebelum mereka mampu untuk memintanya.

Bukankah ini akan mengembirakan jika bayi anda membiarkan anda mengetahui kapan mereka lapar, haus, lelah atau kedinginan. Hal ini mungkin saja apabila anda dan bayi anda mempelajari beberapa tanda sederhana menggunakan e-book unik tanda isyarat bayi dari kami 50 tanda isyarat pertama bayi.

Ada banyak keuntungan menggunakan bahasa tanda isyarat dengan bayi anda. Banyak penelitian terhadap bayi belakangan ini telah menghasilkan tanda isyarat dan beberapa manfaat seperti di bawah ini :

Manfaat bahasa tanda isyarat bayi :
  • Tanda isyarat menurunkan stress untuk anda dan bayi anda.
  • Bayi anda akan jarang menangis dan ngambek sebagai hasil dari berkurangnya stress.
  • Tanda isyarat tidak akan menghambat pengucapan dan perkembangan bahasa. Ini akan meningkatkan dan memacunya.
  • Tanda isyarat dapat membantu anda sebagai orang tua : mengetahui apa yang bayi anda sukai dan tidak disukai, memberi tahu anda kapan bayi anda lelah, memberi tahu anda kapan bayi anda lapar atau haus, membantu anda mengidentifikasi jika bayi anda terluka atau sakit, membiarkan bayi anda berkomunikasi menggunakan tanda isyarat sederhana (minum, lagi, makan, dapat dan lagi).
  • Anda akan menghabiskan sedikit waktu bermain “the guessing game” mencoba menebak apa yang sebenarnya bayi anda inginkan.
  • Bayi anda atau anak akan senang jika mereka mampu berkomunikasi dengan pikiran dan keinginan mereka.
  • Bayi anda akan menambah tingkat kepercayaan diri dan rasa penghargaan diri menjadi lebih tinggi.

Cara Mengajak Bayi Jalan-jalan

Dengan trik yang tepat, acara jalan-jalan bersama si bayi akan lebih nyaman dan menyenangkan. Simak dan lakukan trik berikut ini.
  • Siap dengan perubahan mendadak. Bayi Anda bisa saja tiba-tiba menangis, rewel, atau suhu badannya naik. Batalkan, atau tunda acara jalan-jalan di lain waktu.
  • Realistis. Jangan mengajak bayi jalan-jalan sehari penuh, dari pagi dampai sore. Batasi maksimal 2-3 jam, karena terlalu lama dalam gendongan atau stroller bisa melelahkan bayi.
  • Jaga emosi Anda. Bila Anda panik dan tidak nyaman saat membawanya jalan-jalan, dia akan menangis atau rewel, itu berarti ia mengajak pulang.
  • Siapkan rencana cadangan. Misalnya, di tengah jalan Anda terjebak macet, segera alihkan ke tujuan lain.
  • Sederhana. Buatlah acara sesederhana mungkin. Jangan paksakan mengunjungi beberapa tempat sekaligus. Tetapkan satu tempat tujuan saja agar bayi tidak kelelahan.
  • Kenali tempat tujuan. Anda akan gampang menemukan sesuatu yang Anda butuhkan. Misalnya, tempat menyusui (nursery room), tempat mengganti popok dan baju bayi, atau baju Anda yang kotor.
  • Peralatan lengkap. Isi tas bayi dengan beberapa popok, baju ganti bayi dan Anda, kosmetik bayi, air bersih, kapas, tisu basah, tisu kering dan mainan pengalih perhatian untuk bayi.
  • Hindari tempat terlalu ramai untuk memperkecil risiko balita tertular penyakit yang bertebaran di udara, mengingat sistem kekebalannya masih lemah.
  • Jangan kepanasan karena kulit bayi masih sangat peka jika terpapar sinar matahari langsung di atas pukul 8 pagi.

Penyebab Bayi Tidak Mau Minum Susu


Jika Menolak ASI, kemungkinan disebabkan oleh :

1. Kurang sehat.
Kondisi tubuh bayi yang kurang sehat bisa membuat bayi kesulitan mengisap dengan baik, sehingga ASI yang didapat sedikit. Akhirnya bayi jadi capek atau frustrasi, dan menolak menyusu.
2. Kesakitan.
Bayi yang mengalami memar akibat lahir dengan alat bantu (misalnya: vakum) mungkin menolak menyusu jika bagian yang memar ini terpencet tiap kali ia menyusu.
3. Tersumbat hidungnya.
Bayi yang hidungnya tersumbat (karena pilek) mungkin menolak menyusu karena kesulitan bernafas.
4. Sariawan.
Bayi yang sedang sariawan, atau mulutnya terinfeksi jamur Candida mungkin hanya mau mengisap beberapa kali saat menyusu, lalu berhenti dan menangis.
5. Sedang tumbuh gigi.
Bayi yang sedang tumbuh gigi mungkin merasa gusinya nyeri, atau air liurnya berlebihan, atau agak demam, sehingga menolak menyusu karena merasa tidak nyaman.
6. Mengantuk.
Bayi yang terpengaruh efek sedatif (bius) obat-obatan mungkin menolak menyusui karena mengantuk.
7. Bingung puting.
Bayi yang diberi susu botol atau empeng terlalu dini (sebelum 2 minggu) mungkin menolak menyusu karena kesulitan menguasai teknik mengisap payudara – yang sangat berbeda dengan mengisap dot.
8. Tidak mampu ‘mengambil’ cukup ASI untuk memenuhi kebutuhannya.
Bayi yang belum menguasai teknik menyusu mungkin hanya mampu mengisap ASI sedikit sehingga harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengisap lebih lama atau lebih dalam. Akibatnya ia jadi capek atau frustasi, lalu menolak menyusu.
9. Ingin ‘melawan’ perlakuan yang tidak menyenangkan.
Jika ibu atau pengasuh kurang menguasai teknik mengatur posisi bayi saat akan menyusu, bayi bisa saja merasa diperlakukan kasar atau disakiti. Sebagai upaya ‘perlawanan’, ia pun menolak menyusu.
10. Terganggu isapannya.
Jika ibu sering memegangi atau mengguncang payudara saat menyusui, posisi mulut bayi terhadap payudara bisa terganggu. Akibatnya bayi merasa tidak nyaman dan menolak menyusu.
11. Dibatasi jadwal menyusunya.
Jika ibu menyusui hanya pada jam-jam tertentu dan bukan menurut keinginan bayi, bayi bisa frustrasi karena kelaparan dan malah menolak menyusu.
12. Terganggu semburan ASI.
Aliran ASI yang terlalu cepat dan deras saat bayi mulai mengisap bisa membuat bayi tersedak. Jika terjadi berulang kali selama menyusu, bayi mungkin jadi frustrasi dan menolak menyusu.
13. Merasa terganggu oleh suatu perubahan.
Bayi usia 3-12 bulan mudah terganggu oleh berbagai perubahan: berpisah dengan ibunya, ada pengasuh baru, pindah rumah, kedatangan tamu, ibunya sakit (atau sedang menstruasi), payudara ibu terinfeksi, bau tubuh ibu berubah, dsb. Ketika suatu perubahan dirasa mengganggu, bayi bisa jadi tidak menangis melainkan langsung ‘mogok’ menyusu.

Jika Menolak Susu Formula, kemungkinan disebabkan oleh :

1. Lebih ingin ASI.
Jika diberi susu formula oleh ibunya, bayi yang biasa disusui mungkin akan menolak, karena tahu ‘pabrik ASI’ ada di dekatnya.
2. Tidak senang diberi susu oleh orang yang tidak berpengalaman.
Ayah sering dapat kesempatan pertama memberi susu formula pada bayinya. Sayang, banyak ayah yang belum berpengalaman. Lantaran ayah dan bayi sama-sama belum berpengalaman, kegiatan minum susu jadi tidak menyenangkan. Karuan saja bayi menolaknya.
3. Tidak senang diberi susu oleh orang yang tidak sabaran.
Perlu kesabaran tinggi untuk mengetahui bagaimana cara minum dan jenis susu formula yang disukai bayi. Jika orang yang memberi susu tidak sabar dengan proses trial and error, bayi kemungkinan besar akan sulit diajak bekerja sama.
4. Menginginkan situasi yang mirip dengan menyusu ibu.
Ada bayi yang hanya mau minum susu formula kalau situasinya dibuat mirip menyusu: tempatnya harus dikenal baik, harus dipeluk, harus ada kontak kulit, dan harus banyak interaksi, dsb. Kalau tidak dikondisikan seperti di atas, ia tidak mau minum!
5. Sudah terlalu lapar.
Sama seperti bayi yang menolak ASI karena terlalu lapar, bayi yang terlambat diberi susu formula juga bisa frustrasi karena kelaparan, sehingga malah menolak minum susu.
6. Tidak cocok dengan bentuk dot/cangkir.
Bayi mungkin menolak susu formula dari botol karena ‘puting’ (bagian ujung) dotnya pendek dan kecil, tapi pangkalnya tiba-tiba melebar. Ini sangat berbeda dengan areola payudara yang meruncing sedikit-demi sedikit ke arah puting. Jika bayi menolak susu dari cangkir, mungkin permukaan cangkirnya yang terlalu lebar sehingga menutupi wajahnya (bayi tidak senang atau ketakutan kalau wajahnya ditutupi).
7. Kewalahan menelan.
Jika susu formula diberikan dengan botol dan lubang dotnya terlalu besar, alirannya jadi deras - lebih dari satu tetes per detik. Bayi bisa kewalahan menelan dan tersedak. Begitu juga kalau susu formula diberikan lewat cangkir, tapi bayi tidak dibiarkan mencecap sendiri isi cangkir (cangkir terlalu miring sehingga isinya tertuang ke mulut bayi). Jika ini terjadi berulang kali, bayi bisa frustrasi dan menolak minum susu.
8. Dotnya terlalu panas.
Mungkin kita lupa memastikan apakah botol dan dotnya sudah cukup dingin setelah direbus sampai steril, sehingga bayi menolak mengisapnya karena kepanasan.9. Tidak menyukai citarasanya. Bagaimana pun susu formula tidak sama rasanya dengan ASI. Dan bagi beberapa bayi, perbedaan ini tidak dapat ditolerir.

Beberapa Cara Mudah Menenangkan Bayi yang Rewel

Apakah buah hati anda termasuk balita yang rewel ketika tidur? Tentu Anda sedih jika usaha untuk membuatnya diam dan tenang tetap saja tidak berhasil. Tangisan dan rengekan dari sang buah hati dapat mengacaukan pikiran dan juga mengganggu ketenangan. 

Kunci untuk menenangkan bayi yang rewel dimulai dari Anda sendiri. Orangtua harus lebih dulu menenangkan pikirannya. Jadi cobalah ambil waktu sejenak untuk menenangkan diri ataupun menarik nafas agar pikiran dapat kembali tenang.

"Jika pikiran Anda tidak tenang atau sulit bagi Anda untuk berkonsentrasi, akan sangat sulit membuat bayi Anda tenang dan berhenti merengek," ujar Sharon Gilchrest O’Neill, seorang penulis dan terapis bayi. 

Setelah Anda tenang, coba beberapa tips di bawah ini yang dipaparkan She Knows untuk menghentikan tangisan bayi:

1. Gunakan Selimut 
Salah satu alasan mengapa perawat di rumah sakit seringkali membungkus tubuh bayi dengan menggunakan selimutnya adalah karena cara itu bisa membuat bayi merasa mendapat perhatian, hangat dan juga perlindungan dari sang orangtua. Hal ini terbukti dapat mengurangi rengekan dan tangisan para bayi.

2. Ayun-ayun 
Dengan menggunakan ayunan ataupun dengan tangan, mengayun bayi adalah cara yang paling efektif untuk membuatnya tertidur lelap. Gerakan simpel seperti mengayun terbukti dapat membuat bayi merasa nyaman. "Apapun jenis ayunannya, baik dengan menggunakan ayunan, tangan ataupun kasur goyang khusus bayi, dapat membuat mereka menjadi labih nyaman," ujar O'Neill.

3. Musik dengan Irama yang Mengalun Lembut
Lagu dengan irama yang mengalun lembut dan menenangkan, lagu yang tepat untuk mengantar bayi Anda agar dapat tidur dengan tenang. Anda bisa memasang lagu tersebut untuk menemani tidur malam buah hati kesayangan. 

4. Langkah Berjinjit
Ketika bayi anda terbangun dari tidurnya tengah malam, ajak ia melangkah berjinjit dengan tumpuan kaki Anda hingga buah hati benar-benar tidur terlelap kembali. Namun, jika hal itu tetap tidak berhasil, coba dudukan ia dalam pangkuan dan tekuk kakinya sambil duduk bergoyang-goyang selayaknya Anda sedang berkuda. 

5. Buat Pencahayaan yang Redup
Mungkin terdengar klise, namun ruangan gelap merupakan salah satu langkah yang ampuh dalam membuat bayi Anda tidur dengan lelap. Sedangkan jika Anda menidurkannya di ruangan yang terang, hal itu dapat menstimulasi indranya dan membuatnya tetap terjaga. Berbeda dengan ruangan dengan pencahayaan yang terang, ruangan dengan pencahayaan yang temaram dapat membuat mereka tidur lebih tenang dan damai.